fakta aizen

Background 

Aizen menghabiskan sebagian besar karirnya di Divisi ke-5, ^[1] akhirnya menjadi letnannya di bawah mantan kapten, Shinji Hirako . ^[2] Aizen juga mendapatkan pengikut di Gin Ichimaru dan Kaname Tōsen . Satu abad sebelum pengaturan seri, setelah Kisuke Urahara menciptakan Hōgyoku, item yang dia yakini menciptakan Soul Reaper / Hollowhibrida, Aizen mulai bereksperimen menggunakan Penuai Jiwa yang menjadi Vizards. Di antara subyek tesnya adalah Shinji, yang tahu Aizen tidak ada gunanya tetapi mengetahui terlambat bahwa Aizen menggunakan ketidakpercayaannya terhadapnya. Setelah membingkai Kisuke untuk kreasi Vizards dan memaksakan pengasingannya, Aizen mengetahui bahwa Hōgyoku sebenarnya mengabulkan keinginan penggunanya jika mereka memiliki keinginan untuk melakukannya. Tapi ketika Kisuke membawa Hōgyoku bersamanya, Aizen menunggu waktunya untuk mengambil item ketika saatnya tiba.

Di beberapa titik, Aizen melihat potensi Shuhei Hisagi , Momo Hinamori , Izuru Kira dan Renji Abarai, dan Aizen mengambil tiga yang terakhir ke dalam divisinya, sambil mengirim Shuhei ke divisi ke-9 di bawah Tōsen. Sementara Kira dan Hinamori taat dan setia, menjadi letnan dari Divisi 3 dan 5 di bawah Gin dan Aizen, masing-masing, Renji terbukti terlalu pemberontak dan dipindahkan ke Divisi 11 (dan kemudian ke 6, di mana ia juga menjadi seorang letnan). Aizen juga melanjutkan eksperimennya pada Soul Reaper / Hollow hibrida dengan ciptaannya Metastacia dan White memainkan peran masing-masing dalam kehidupan Rukia Kuchiki dan orang-orang Isshin Shiba dan Masaki Kurosaki. Dalam kasus Isshin dan Masaki, Aizen tahu tentang keberadaan Ichigo yang dihasilkan dari tindakan White dan menganggap pemuda itu layak untuk dipelajari hingga rekayasa kesulitan yang akan dia hadapi di kemudian hari.

Beberapa saat sebelum kepergiannya dari Soul Society, Aizen dan dua pengikutnya pergi ke Hueco Mundo dengan mengatur aliansi dengan raja dewa yang memproklamirkan diri Hueco Mundo, Barragan Luisenbarn. ^[3] Ketika Barragan menolak, Aizen mengungkapkan semua kaki tangan Hollow terbunuh selama diskusi dan memaksa Barragan menjadi budak. Dari sana, Aizen mengambil alih istana Barragan, Las Noches dan merekonstruksinya sesuai dengan citranya sendiri, merekrut Tier Halibel dan Arrancars lainnya yang akan menjadi Espadas-nya.

Kepribadian

Aizen (tengah), dalam pakaian barunya setelah pembelotannya, bersama Gin (kiri) dan Tōsen (kanan).

Selama masa jabatannya sebagai Penuai Jiwa, Aizen menciptakan citra publik tentang seorang intelektual berkacamata yang kerendahan hati dan kehangatannya disamakan hanya dengan dedikasinya kepada Tiga Belas Penjaga Pengadilan . Namun, akhirnya menjadi jelas bahwa ini adalah fasad yang dirancang dengan hati-hati yang dirancang untuk menarik kecurigaan dari sifat aslinya yang jahat. Tite Kubo menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa "bagian dari daya tarik Aizen adalah bahwa dia misterius", dan karena alasan ini dia tidak berpikir itu ide yang baik untuk pergi terlalu mendalam dengan karakter. ^{[ rujukan? ]}Sebenarnya, terlepas dari kebaikan hatinya, Aizen melihat bawahannya hanya sebagai pion dan memperingatkan mereka terlebih dahulu untuk tidak mempercayainya. Dengan pengakuannya sendiri, ia memandang moralitas dan empati sebagai kelemahan yang harus dihapus untuk mencapai potensi penuh seseorang karena ia tidak di atas membunuh orang lain untuk mencapai tujuannya.

Selama pendakiannya ke Hueco Mundo, Aizen membuang samarannya dengan melepas kacamata dan menyapu rambutnya untuk menunjukkan mata yang mengancam dan gaya rambut yang sangat berbeda. Mengatakan pada Jūshirō Ukitake ia bermaksud untuk "mengakhiri kekosongan yang tak tertahankan di atas takhta dunia", agenda Aizen dinyatakan sebagai pembunuhan Raja Roh sehingga ia dapat menjadi penguasa baru Soul Society . ^[4] Setelah menggabungkan Hōgyoku ke dalam dirinya, Aizen menjadi terlalu percaya diri sampai percaya bahwa dia tidak terkalahkan. Tapi saat bertarung dengan Ichigo Kurosakisetelah dia menguasai Final Getsuga Tensho, terkesima oleh musuh yang lebih kuat, Aizen membuang sifat tenangnya dan menjadi gila dengan kemarahan. Kesombongannya akhirnya menyebabkan kekalahannya di tangan Ichigo, dan pemeteraiannya oleh Urahara. Seperti yang Ichigo katakan belakangan, tampaknya ada sedikit kesedihan dalam pemikiran Aizen dan tingkat kekuatan yang tinggi, dan bahwa kondisinya saat ini pada saat kekalahannya mungkin adalah Hōgyoku yang memberikan keinginan bawah sadarnya. Pada akhir seri ia menjadi orang yang berubah, dan secara sukarela kembali untuk menjalani hukumannya memiliki pandangan baru tentang kehidupan.

Kemampuan 

Kemampuan Shikai Kyōka Suigetsu (Kanzen Saimin)

Aizen adalah petarung yang sangat kuat, jauh di atas banyak Soul Reaper tingkat kapten. Ketika bersiap untuk mengaktifkan Hōgyoku, ia menyatakan bahwa terlepas dari kondisi setengah sadar, ia dapat sepenuhnya diaktifkan sementara ketika bergabung dengan seseorang dengan setidaknya dua kali lebih banyak tekanan roh dibandingkan dengan Soul Reaper tingkat kapten rata-rata, merujuk pada dirinya sendiri. ^[5] Setelah Aizen memasukkan Hōgyoku ke dalam tubuhnya, ia mengalami serangkaian transformasi yang memberinya dorongan luar biasa dalam kecepatan dan kekuatan. Ada sangat sedikit yang bisa pergi bersamanya dan bertahan.

Awalnya, Aizen membawa zanpakutō yang disebut Kyōka Suigetsu ( 鏡 花 水月 , secara harfiah "bunga di cermin, bulan di atas air") . Kemampuan Shikai Kyōka Suigetsu, Kanzen Saimin ( 完全 催眠 , secara harfiah berarti "Hypnosis Lengkap") , diaktifkan dengan perintah "pecah" ( 砕 け ろ , kudakero ), Adalah efektif jika target menonton urutan Shikai sekali dan dengan demikian dapat jatuh di bawah penipuan Aizen kapan saja dia mau. Hanya ada beberapa cara untuk melepaskan diri dari pengaruh pedang seperti menyentuh bilah sebelum diaktifkan ketika Gin mendengar. Meskipun tidak menyadari fakta itu, dalam langkahnya untuk menjatuhkan Aizen, Yamamoto meraih pisau ketika menusuknya dan membaca kekuatan pisau untuk membedakan Aizen. Setelah evolusi terakhirnya oleh Hōgyoku, ia dibuat abadi. Hanya berkat teknik Mugetsu Ichigo yang Aizen bisa disegel. Setelah itu, Aizen menemukan bahwa ia tidak lagi membutuhkan Kyōka Suigetsu itu sendiri karena senjatanya benar-benar larut dengan kekuatannya sekarang menjadi bagian dari dirinya.